Tiupan Sangkakala Kiamat

Shuur adalah tanduk seperti terompet (sangkakala). Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Israfil ‘Alaihis Salam agar meniup terompet yang pertama, yaitu tiupan kematian. Maka matilah yang ada di langit dan yang ada di bumi kecuali yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkannya agar meniup yang kedua, yaitu tiupan kebangkitan.

Kondisi Semua Makhluk Saat Tiupan Terompet

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

Maka berpalinglah kamu dari mereka.(Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), * sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan, * mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata:”Ini adalah hari yang berat”. (QS. 54:6-8)

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta’ala.Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannnya masing-masing). (QS. Az-Zumar:68)

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. (QS. An-Naml:87)

Jarak Di Antara Dua Tiupan

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, ‘Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Jarak di antara dua tiupan adalah empat puluh .’

Mereka bertanya, ‘Wahai Abu Hurairah, empat puluh hari?’

Ia menjawab, ‘Saya tidak mau (menjawab).’

Mereka bertanya, ‘Empat puluh bulan?’

Abu Hurairah r.a menjawab, ”Saya tidak mau (menjawab).’

Mereka bertanya lagi: ‘Empat puluh tahun?’ Abu Hurairah r.a menjawab,’Saya tidak mau (menjawab).”

(Muttafaq ‘alaihi. HR. al-Bukhari no 4935 dan Muslim no 2955 dan ini adalah lafazhnya)

Kapan Terjadi Hari Kiamat

Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya pandangan peniup sangkakala (terompet) sejak diberi tugas kepadanya selalu siap memandang ke arah arasy karena khawatir ia diberi perintah sebelum matanya berkedip. Kedua matanya bagaikan dua bintang yang berkilau.” (Shahih. HR. Al-Hakim No. 8676. Lihat As-Silsilah Al-Shahihah No. 1078.)

Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sebaik baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, dan padanya ia dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu pula ia dikeluarkan darinya. Hari kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jum’at.” (HR. Muslim No. 854.)