Semakin Bijak dengan 'Neuro Linguistic Programming'

Pada tahun-tahun terakhir ini kita bisa mengamati ada pendekatan komunikasi dan perubahan yang sudah sangat menjamur, banyak pelatihan komunikasi yang telah diselenggarakan dengan pendekatan ini.  Pendekatan itu adalah NLP (Neuro Linguistic Programming), sebuah pendekatan yang dijadikan sebagai studi untuk menjiwai setiap aspek kehidupan manusia. Begitu banyak manfaat NLP yang sering digunakan antara lain untuk terapi, pendidikan, kesehatan, pemasaran dan lain sebagainya. Tidak heran jika banyak orang yang rela merogoh koceknya dengan biaya yang tidak sedikit untuk mengikuti kelas kelas NLP. NLP juga disebut-sebut sebagai sebuah model yang menjelaskan bagaimana syaraf di otak manusia bekerja agar setiap individu bisa menjadi tuan atas pikirannya dan bukan diperbudak oleh pikiran.

Richard Bandler dan Dr. Jhon Grinder adalah dua tokoh yang mendirikan NLP sebagai sebuah prusahaan. Awalnya Bandler mempelajari pola pembetukan tingkah laku manusia dan mencobanya ke beberapa orang yang berbeda, dan hasilnya sangat menakjubkan. Dan penemuan Bandler inilah yang menjadi landasan NLP . Begitu pula dengan Grinder, beliau adalah seorang ahli linguistic yang memiliki kemampuan membuat model prilaku budaya penutur bahasa tertentu dengan memperhatikan aksen aksen dengan cepat dan tepat.

NLP menjadi salah satu cara yang bisa membantu seseorang untuk memetakan semua proses yang terjadi dalam otaknya berdasarkan kejadian kejadian yang pernah dialaminya. Dengan membuat program (programming)  di otaknya (Neuro) dengan menggunakan pilihan pilihan bahasa (linguistic). Sehingga dengan NLP  seseorang dapat memiliki banyak pilihan dalam menyikapi hidupnya dengan cara mengubah pikiran mereka.

Kalau didefinisikan masing masing kata dari NLP, kira kira sebagai berikut:

Neuro : Segala sesuatu yang mengacu ke sitem syaraf kita, sebagai penghubung dari lima indra kita (VAKGO)

Liguistic : Semua komunikasi verbal (Pemilihan kata dan frase) dan non verbal (gerak gerik dan tingkah laku)

Programing : Mengacu  perubahan pada pola pikir, perasaan dan fisik kita.

Ilmu NLP telah menjadi salah satu metodologi yang sangat memberdayakan bagi banyak orang. NLP meyakini bahwa semua perilaku manusia memiliki struktur yang dapat diperagakan, dapat dipelajari , diprogram ulang dan diajarkan.

NLP juga dikenal sebagai sebuah attitude, dengan NLP kita bisa mengenal ciri khas dari perasaan, petualangan, dan keinginan untuk belajar tentang sebuah keterampilan agar bisa menemukan berbagai macam cara yang mempengaruhi komunikasi seseorang dan pengetahuan berharga lainnya. Sehingga hidup menjadi sebuah prores belajar yang menarik.

NLP sangat membantu manusia dalam berkomunikasi baik kepada diri sendiri, misalnya mengurangi ketakutan yang sering muncul tanpa alasan, mengontrol emosi negatif , stress, dan kecemasan. NLP juga membantu manusia dalam membuat sebuah perencanaan hidup untuk masa depannya yang lebih baik.

Selain menjadi sebuah ilmu NLP adalah sebuah seni yang bisa membuat komunikasi sedemikian indah , hingga siapapun yang mempelajari NLP dengan menghadirkan kesadarannya, maka mereka semakin mudah menjadi seorang komunikator yang hebat.

Dengan menjadi seorang pembelajar NLP mestinya setiap pribadi bisa menjadi individu yang lebih bijak, asumsi asumsi dasar NLP mengajarkan kita untuk memiliki sikap dan prilaku yang menyenangkan dan flexibel. Antara lain :

  1. Menghormati cara orang lain membentuk dunianya.
  2. Peta bukanlah wilayah. (persepsi bukanlah realita)
  3. Selalu ada maksud baik dari setiap prilaku.
  4. Setiap orang melakukan yang terbaik yang mereka ketahui.
  5. Tidak ada orang yang kaku, yang ada hanya komunikator yang kurang fleksible.
  6. Makna komunikasi adalah respon yang Anda peroleh.
  7. Seseorang dengan fleksibilitas akan mampu mengontrol dirinya.
  8. Tidak ada kegagalan, yang ada hanya umpan balik yang kurang tepat.
  9. Setiap pengalaman memiliki strukturnya masing masing, jika anda merubah struktur, dengan sendirinya pengalaman akan berubah.
  10. Manusia mempunyai dua tingkatan komunikasi : sadar dan bawah sadar
  11. Semua orang memiliki sumbe- sumber yang cukup untuk merubah diri ke arah yang lebih positif. Sumber sumber tersebut berada di pengalaman masa lalu masing masing.
  12. Tubuh dan pikiran saling mempengaruhi.
  13. Jika sesuatu mungkin bagi seseorang. Maka hal itu juga mungkin bagi yang lain.
  14. Saya bertanggung jawab tentang pemikiran saya. Oleh karenanya, saya juga bertanggung jawab akan hasil yang saya terima.

Dalam menjalani kehidupan saat kita menyadari semua asumsi asumsi NLP diatas tentu kita tidak lagi banyak berdebat dan bingung lagi dalam berkomunikasi baik dengan diri sendiri dan orang lain, hingga hidup semakin indah, dan kita semakin mudah menyikapi perubahan perubahan dalam hidup dengan mengendalikan penuh pikiran kita.