Permohonan Maaf Fimadani

Bismillah. Assalamu’alaikum wr. wb.

Kepada seluruh pembaca Fimadani di manapun berada. Ada beberapa hal yang akan saya tulis di sini. Saya harap Anda mau membaca dengan seksama, dan ikut menyebarkan informasi ini melalui akun-akun sosmed Anda, segera setelah selesai membaca.

Sejak pertama berdiri pada bulan Maret 2011, Fimadani sudah melalui berbagai macam pengalaman yang panjang. Mulai dari milestone yang membuat saya dan tim bahagia, sampai kesalahan-kesalahan yang mengharuskan adanya evaluasi dan perbaikan ke arah yang lebih baik.

Saya akui ada beberapa kekeliruan yang pernah dilakukan Fimadani, entah kesengajaan ataupun kelalaian dari setiap penulis informasi di website ini yang menimbulkan keresahan serta kerugian pihak-pihak tertentu.

Beberapa informasi yang keliru dan pernah tayang di website ini, diantaranya:

  1. Syaikh Ali Jum’ah yang mengatakan Al Quran tidak mengharamkan zina dan khamr. Kesalahan Fimadani adalah menyadur informasi dari potongan video pada sebuah event di mana Syaikh Ali Jum’ah menjadi pembicara. Fimadani mengambil informasi dari video yang tidak utuh sehingga informasi yang tersampaikan sangat jauh dari informasi yang sebenarnya.
  2. Pelarangan jilbab di Hypermart di Bali. Kesalahan atau kekurangan Fimadani adalah tidak mengikuti perkara secara seksama, akibatnya tidak mendapat informasi lanjutan dan tidak memuat klarifikasi atas respon pihak yang bersangkutan, tidak coverboth.
  3. Surat Edaran dari Sekda Solo terkait pelarangan buka bersama dan halal bi halal. Kesalahan Fimadani terdapat pada penulisan judul sehingga memiliki tafsir atau kesan yang sangat jauh berbeda dengan isi berita. Judul informasi menjadi cacat.
  4. Sementara ini ada 3 kesalahan itu yang menjadi fokus utama banyak pihak dalam sebuah petisi di change.org. Kalau ada yang lainnya, kami mohon para pembaca membantu kami menemukan konten-konten bermasalah di situs ini.

Menempuh Upaya

Beberapa upaya yang insya Allah akan kami tempuh sebagai bentuk tanggung jawab dari kesalahan-kesalahan ini, diantaranya:

  1. Membuat pernyataan permintaan maaf secara terbuka pada publik atas kesalahan yang pernah kami buat. Pernyataan permintaan maaf itu saat ini sedang Anda baca. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
  2. Berusaha menghubungi pihak-pihak yang pernah kami beritakan secara keliru.
    • Menghubungi syaikh Ali Jum’ah melalui laman resmi Facebooknya, sampai mendapat respon dari beliau atau perwakilan admin laman beliau.
    • Menghubungi Sekda Solo atas kesalahan fatal penulisan judul terkait berita pelarangan buka bersama dan halal bi halal.
    • Mohon pembaca membantu kami menambah daftar ini.
  3. Mengiklankan laman permintaan maaf ini melalui Facebook Ad, supaya menjangkau banyak pihak.
  4. Mengajak pada para pembaca dan pihak lainnya yang pernah menjadikan informasi keliru dan kurang tepat di atas sebagai referensi, agar bertaubat, mengistighfari apa yang pernah dilakukan. Mengajak untuk menghapus konten yang keliru tentang Syaikh Ali Jum’ah, mengajak untuk klarifikasi dan membenahi judul konten terkait pelarangan buka bersama oleh Sekda Solo.
  5. Berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan lainnya di waktu yang akan datang.
  6. Memberikan fitur tambahan “Konten Ini Bermasalah” di setiap post, di mana pembaca bisa memberikan laporan (berikut pesan yang ingin disampaikan) dan sistem akan menampilkan laporan itu di dashboard admin website, sehingga bisa dilihat oleh semua pengelola dan bisa segera diambil tindakan. Tapi saya harap fitur ini menjadi fitur yang tidak pernah atau jarang digunakan, yang berarti usaha Fimadani untuk tidak berbuat kesalahan menjadi berhasil.

* * *

Melalui halaman ini, saya juga ingin menyampaikan beberapa poin yang memang perlu untuk saya sampaikan terkait dengan petisi beberapa waktu lalu yang juga menampilkan nama Fimadani sebagai salah satu situs yang dikategorikan sebagai situs negatif.

Petisi bisa Anda baca di sini.

Dalam petisi itu, Fimadani disejajarkan dengan situs-situs yang tidak jelas siapa pengelolanya, tidak jelas bagaimana cara menghubunginya dan tidak jelas alamatnya. Semacam situs anonim yang memang sengaja menutup diri untuk menempatkan diri pada “posisi aman”.

Fimadani disejajarkan dengan situs seperti PKS Piyungan, Suaranews, Intriknews, IslamToleran dan semacamnya. Saya merasa tidak pas ketika Fimadani disejajarkan dengan situs-situs tersebut. IslamToleran, meski tidak tercantum di petisi, tapi pembuat petisi dalam sebuah diskusi (yang saya juga ada dalam diskusi tersebut) mengakui situs IslamToleran sudah termasuk dalam petisi tersebut karena terdapat poin “Pengelola Situs Penebar Kebencian, Dusta, Fitnah” (silahkan cek petisi).

Fimadani Bukan Situs Flaming

Membuat konten flaming atau konten adu domba bukan bagian dari visi-misi Fimadani.

Ada lebih dari 5000 konten yang pernah dipublish Fimadani, saya yakin konten bermasalah yang saya akui memang beberapa kali tayang di Fimadani jumlahnya sangat sedikit ketimbang konten-konten positif lainnya. Karena di tahun-tahun pertama Fimadani lahir, saya cukup banyak melakukan update konten yang Insya Allah positif dan bermanfaat. Tapi, benar, salah tetaplah salah.

Fimadani Mudah Dihubungi

Tidak seperti situs lainnya (dalam petisi), Fimadani mencantumkan kontak yang jelas di websitenya, bisa dihubungi, juga bisa didatangi atau mendatangi.

Fimadani Terbuka Menerima Masukan

Hal ini menjadi bagian yang penting. Tapi saya akui, terkadang ada kritik atau saran yang terlewat, karena begitu banyak pesan yang Fimadani terima setiap hari melalui email, komentar, dan Message di laman Facebook. Beberapa Fimadani terima dan laksanakan, beberapa lainnya mungkin terlewat. Mohon dimaklumi.

Fimadani Melakukan Kesalahan

Sebagaimana manusia pada umumnya, Fimadani dikelola oleh banyak kepala yang tidak luput dari kesalahan, baik yang disengaja ataupun tidak.

Bukan maksud membela diri, tapi sudah menjadi rahasia umum bahwa media-media besarpun melakukan kesalahan. Dan bukan berarti hal ini bisa dibenarkan. Salah tetaplah salah. Fimadani berusaha sekeras-kerasnya (mulai hari ini dan seterusnya) untuk tidak lagi melakukan kesalahan, doakan saya dan tim.

* * *

Saya sangat mengerti akan ada pihak yang masih “belum merasa cukup” atas upaya yang saat ini sedang saya dan tim lakukan, tapi hanya seperti ini yang bisa kami perbuat. Maka dari itu, saya sangat mengharap bantuan dari Anda semua untuk menjadikan Fimadani lebih baik.

Sebagai bagian dari penutup, saya ucapkan terimakasih pada pembuat petisi dan para pembubuh tanda tangan yang sampai tulisan ini saya buat sudah lebih dari 5000 tanda tangan. Juga terimakasih kepada teman-teman yang support saya (selama beberapa hari yang crowd ini) melalui Facebook, WhatsApp, dan media lainnya. Juga semua pihak yang mengikuti diskusi dengan saya di Facebook terkait dengan kesalahan-kesalahan yang Fimadani lakukan.

Saya sangat berterimakasih karena dalam beberapa hari ini, menjadi beberapa hari yang sangat penting bagi saya dan Fimadani untuk hari-hari ke depan.

Terimakasih atas atensi dari pembaca sekalian. Semoga apa yang saya tulis di sini bisa menjadi pelajaran dan hikmah bagi kita semua (khususnya saya dan tim).

Sebagai ujung penutup, saya mohon bantuan dari pembaca untuk SHARE permohonan maaf dari Fimadani ini ke semua akun yang Anda kelola.

Demikian. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Ibrahim Vatih
Chief Executive Officer