Menikmati Proses yang Panjang

“Kullu maa ya’ti bisur’atin, yadzhabu bisur’atin…

Sesuatu yang datang dengan cepat, akan pergi dengan cepat pula”

Perkataan inilah yang pernah disampaikan oleh Ustadz Mujahid, salah satu dosen saya asal Saudi Arabia yang sesekali memberikan motivasi kepada para mahasiswanya. Pernyataan beliau tersebut berkaitan dengan kesuksesan yang diraih dalam kehidupan seseorang. Beliau mengamati beberapa pengalaman orang lain yang meraih kesuksesan dalam hidupnya dengan begitu mudah dan cepat, akan tetapi ternyata kesuksesan tersebut pun cepat pula pergi menghilang dari kehidupannya.

Hal ini pun mengingatkan saya pada mereka yang mengikuti berbagai ajang pencarian bakat, berlomba-lomba untuk menjadi terkenal dan banyak diliput media dalam waktu yang relatif sangat cepat. Mereka memang benar-benar menyita perhatian publik dan banyak tampil di berbagai media, akan tetapi semuanya pun hilang dalam hitungan 3-4 bulan seiring berakhirnya program acara pencarian bakat tersebut.

Berbeda halnya dengan mereka yang benar-benar meniti karirnya dari sejak lama, bersusah payah mewujudkan mimpinya, menerima puluhan kali penolakan, mengalami banyak kegagalan dan kadangkali terjebak dalam putus harapan. Hasilnya mereka pun bisa bertahan dan tetap eksis dalam karirnya dalam waktu yang sangat lama. Hal itu karena lamanya juga proses yang mereka jalani untuk menemukan jalan keberhasilan yang begitu melelahkan.

Proses yang lama menuju kesuksesan inilah yang banyak dihindari dan tidak disukai. Kita seringkali terjebak dengan pemikiran untuk mendapat apa yang kita inginkan dengan serba instan. Padahal proses yang lama tersebut membuat seseorang akan semakin matang dalam menjalani kehidupan dan siap menghadapi berbagai tantangan yang hadir dalam kehidupan. Layaknya pohon bambu Cina dalam proses pertumbuhannya yang lama namun bisa begitu kuat saat ia harus bertarung dengan badai yang menerpanya.

Jika kita menanam pohon bambu Cina, mungkin kekesalan hadir dalam hati kita karena dalam waktu 3 tahun pohon tersebut seolah tidak tumbuh. Hanya beberapa sentimeter saja pertumbuhan pohon bambu Cina tersebut bisa kita lihat, itu pun jika kita sabar menunggu sampai 7 tahun lamanya. Lantas mengapa pohon bambu Cina tersebut tumbuh begitu lambat?

Sebenarnya ia bukan tumbuh lambat, akan tetapi pohon bambu tersebut menumbuhkan terlebih dahulu akar agar ia kuat menghujam ke bumi. Selama 6-7 tahun, pohon bambu Cina fokus menumbuhkan akar ke bawah tanah menguatkan eksistensi dirinya. Kemudian setelah masa itu dilewati, pertumbuhan pohon bambu Cina akan terlihat sangat pesat jauh menjulang ke atas. Pertumbuhannya bukan hanya dalam ukuran sentimeter akan tetapi ia tumbuh dalam ukuran meter.

Inilah rahasianya mengapa pohon bambu Cina bisa kuat menghadapi angin badai yang luar biasa. Ia akan tetap bisa bertahan di tempatnya sementara pohon-pohon yang lainnya jatuh tumbang tak berdaya. Rahasia ini bisa kita jadikan pelajaran dalam hidup kita bahwasanya proses yang lama untuk mencapai suatu kesuksesan ternyata menjadikan kita semakin kuat dan bisa bertahan dari rintangan-rintangan yang ingin menjatuhkan kita.

Tak perlu takut saat kita belum mendapatkan hasil yang kita harapkan dari apa yang sedang kita usahakan. Yakinkan diri bahwa kita sedang Allah persiapkan untuk mendapatkan kesuksesan yang besar bahkan yang lebih besar daripada yang kita bayangkan. Teruslah berusaha dan mengoptimalkan apa-apa yang bisa mengantarkan kita pada gerbang kesuksesan yang nyata. Insya Allah… pasti bisa!!

 

“Kesuksesan saya yang sekarang ini adalah 1% dari hidup saya, karena 99% kehidupan saya berisikan kegagalan. Namun sayangnya banyak orang yang tidak mau belajar dari kegagalan-kegagalan saya tersebut”

(Suichiro Honda, pemilik perusahaan Honda)

Yovie Kyu

Anggota Manajemen Penulis Indonesia