Hari Hari Diharamkan Puasa Beserta Penjelasannya [lengkap]

Hari hari diharamkan puasa – memang puasa adalah suatu amalan yang mulia, namun juga ada beberapa hari yang dimana pada hari tertentu dilarang untuk berpuasa. Lalu kenapa? dan apa alasannya pada hari itu kok diharamkan untuk berpuasa.

Nah, mungkin ada yang belum tahu apa saja hari hari ysng diharamkan puasa? tepat sekali Anda berada di sini, karena kali ini admin akan menjelaskan satu persatu tentang hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa lengkap dengan dalil-dalilnya.

hari hari diharamkan puasa
larangan puasa

1.Hari-hari Diharamkan Puasa yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.

Kedua hari ini termasuk hari diharamkan puasa. Hal ini berdasarkan dari hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : إِنَّ هَذَيْنِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِهِمَا : يَوْمَ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ ، وَالآخَرُ يَوْمَ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسَكِكُمْ (رواه البخاري مسلم)

Dari Umar bin Khathab ra, Ia berkata: “Sesungguhnya Rasulallah SAW melarang berpuasa di kedua hari raya. Pada hari raya Idul Fitri kamu berbuka puasamu dan pada hari raya Idul Adha kamu makan daging kurbanmu dan” (HR Bukhari Muslim)

hari dilarang puasa
larangan puasa puasa kedua hari raya

2.Hari diharamkan puasa berikutnya adalah Hari-hari Tashriq

Hari tashriq merupakan tiga hari setelah hari raya Idul Adha tepatnya pada tanggal (11, 12, 13 Dhul Hijjah), 3 hari diharamkan puasa itu berdasarkan dari hadits Nabi SAW yang berbunyi.

عَنْ نُبَيْشَةُ الْهُذَلِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ ، وَذِكْرٍ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (متفق عليه)

Dari Nubaisyah Al-Hudzali ra, Rasulallah SAW bersabda :“hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan berzikir kepada Allah. [Mutafaqun ’alih]

3.Hari Diharamkan Puasa ketiga adalah Hari Syak atau Hari yang  Diragukan

Hari Syak adalah hari terakhir pada bulan Sya’ban yang dimana hari itu diragukan terhadap awal datangnya puasa dan orang juga melihat rukyah di situ. Di hari itu diharamkan puasa berdasarkan dari hadits Nabi SAW.

عَنْ عَمَّارِ بنِ ياسِر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : مَنْ صَامَ اليَوْمَ الذِي يُشَكُّ فِيهِ فَقَدْ عَصَى أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ (البخاري)

“barangsiapa yang puasa di hari diragukan datangnya puasa, maka ia telah berdurhaka kepada Abal Qasim (yakni Rasulalallah SAW)”. (HR Abu Dawud)

hari tasyrik
hari dilarang untuk berpuasa

4.Hari Dilarang Puasa Sesudahnya 15 Sya’ban

Hari Dilarang Puasa Sesudahnya  15 Sya’ban terkecuali bila sebelumnya didahului dengan puasa. Maksud diharamkan puasa pada waktu setelah 15 sya’ban yakni puasa yang tanpa sebab yakni sebelumnya tidak didahulukan dengan puasa.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ : ” إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلَا تَصُومُوا حَتَّى يَجِيءَ رَمَضَانُ (ابو داود والترمذي)

Sesuai dengan hadits Rasulallah saw dari Abu Hurairah ra: “Jika bulan sya’ban telah menengah (telah lewat dari tanggal 15) maka tidak ada puasa sampai datangnya Ramadhan” (HR Shahih Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

5.Diharamkan Puasa kemudian adalah  Al-wishal atau Puasa Non-Stop.

Pengertian Al-wishal menurut bahasa adalah non-stop atau dapat berarti terus-menerus jadi siang dan malam tidak makan maupun minum, maka ketika lebih dari dua hari hukumnya adalah haram bagi ummat Nabi Muhammad SAW sebab akan membahayakan untuk kesehatannya. Puasa wishal yaitu apabila pada saat tiba waktunya untuk berbuka, kemudian seseorang yang puasa lalu terus  menyambung atau untuk melangsungkan puasanya selama dua hari dengan cara berturut-turut dan tidak melakukan sahur. Maka Nabi SAW telah melarang perbuatan seperti ini.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” إِيَّاكُمْ وَالْوِصَالَ ، إِيَّاكُمْ وَالْوِصَالَ ” ، قَالُوا : إِنَّكَ تُوَاصِلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : ” إِنِّي لَسْتُ كَهَيْئَتِكُمْ ، أَبِيتُ يُطْعِمُنِي رَبِّي وَيَسْقِينِي (الشيخان)

Dari Abu Hurairah ra, Beliau bersabda: ”Janganlah kau berwishal (menyambung puasamu), jangalah kamu berwishal. Kemudian salah seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bukankah Engkau sendiri melakukan puasa wishal? Beliau bersabda: Aku tidak seperti kalian. Sesungguhnya di malam hari aku diberi makan dan minum oleh Allah SWT . [HR Bukhari Muslim].

Allah SWT juga berfirman bunyinya seperti dibawah ini.

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ – البقرة ﴿١٨٥﴾

Terjemahnya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu.” (Qs al-Baqarah, ayat: 185)

Nah, itulah penjelasan mengenai hari diharamkan puasa semoga dengan penjelasan diatas bisa manambah pengetahuan kita tentang hari diharamkan puasa. Sehingga kita tidak sampai mengamalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah dan rasulnya.