Ternyata Dosa Ghibah Lebih Mengerikan Dibanding 30x Berzina

Dosa Ghibah atau menggunjing termasuk perbuatan sangat tercela yang apabila dilakukan akan mendapat dosa yang besar. Akan tetapi di dalam masyarakat umum, banyak orang yang tidak menyadari akan dosa ghibah yang besar ini. Ada juga yang sudah tahu tapi masih tetap dilakukan. Orang yang demikian itu justru akan lebih banyak mendapat azab baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Dosa Ghibah dan Fitnah

Dosa Ghibah
porsiwp.eumroh.com

Kalangan mufassir menerangkan bahwasanya ghibah berlaku jika seseorang membicarakan kejelekan orang lain di depan umum ataupun di belakang umum. Dosa ghibah juga rentan akan fitnah karena seseorang ketika menggunjing pasti ada perkataan yang ditambah atau dikurangi.

Otomatis ketik ghibah sudah dimasuki fitnah, maka dosanya menjadi 2 macam yang mana keduanya merupakan dosa besar yang sangat susah untuk dimaafkan.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Suka-kah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.”

Dari ayat di atas menunjukan bahwa tak selayaknya orang beriman mempunyai prasangka uruk terhadap orang lain sebab itu merupakan dosa. Juga diingatkan unuk tidak menggunjing karena sama seperti orang yang memakan daging saudaranya. Namun Allah tetap menerima taubat seseorang yang sungguh-sungguh ingin meninggalkan dosa ghibah dan menggunjing.

Dosa Ghibah Besar
rumaysho.com

Perlu diperhatikan juga kalau dosa ghibah ini pertanggung jawabannya bukan hanya kepada Allah swt namun yang paling berat adalah kepada orang yang digunjing. Akan sangat beruntung jika orang yang kita gunjing tersebut memaafkan perbuatan kita, karena jika tidak dimaafkan maka dosa ghibah itu akan terus mengalir selama-lamanya.

Menurut pendapat Imam Ghazali bahwa dosa ghibah lebih keji dibanding melakukan zina sebanyak 30x yang sudah pasti ganjarannya adalah neraka. At-Thobari pun mengemukakan pendapat bahwa dosa ghibah diharamkan karena di dalamnya ada pertengkaran setan dan niat baik manusia. Sebagian besar manusia membicarkan orang lain pasti tentang keburukannya, maka orang tersebut sudah dikendalikan oleh setan.

Hukum Mendengarkan Orang Berghibah

Dosa Ghibah dan Fitnah
bimbinganislam.com

Dalam Al-Adzkar Imam Nawawi pernah berkata, “Ketahuilah bahwa ghibah itu sebagaimana diharamkan bagi orang yang menggibahi, diharamkan juga untuk orang yang mendengarkan dan menyetujuinya.” Maka wajib bagi siapapun  yang mendengar seseorang mulai menggibahi untuk melarang orang itu, kalau dia tak takut kepada mudharat yang jelas. Dan jika takut terhadap orang itu, maka wajib baginya untuk mengingkari dengan hatinya dan meninggalkan tempat ghibah tersebut jika hal tersebut memungkinkan.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Anam ayat 68 yang berbunyi:

وَإذَا رَأَيْتَ الَّذِيْنَ يَخُوْضُوْنَ فِيْ آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهِ, وَ إِمَّ يُنْسِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ فَلاَ تَقْعُدْ بَعْدَ الذِكْرِ مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ

“Dan jika kalian melihat orang-orang yang mengejek ayat Kami, maka berpalinglah dari mereka sampai mereka membicarakan pembicaraan lainnya. Dan apabila kalian dilupakan oleh Setan, maka janganlah kalian duduk bersama kaum yang dzalim setelah kalian ingat”.