Adanya Cobaan Dalam Hidup Adalah Bukti Betapa Sayangnya Tuhan Kepada Kita

Adanya cobaan dalam hidup adalah semata-mata karena betapa sayangnya Allah kepada kita. Yaitu sebagai peringatan atau pengingat agar kita selalu senantiasa menghadapnya. Cobaan itu juga berfungsi sebagai ujian untuk kenaikan derajat seseorang.

Ada dua kasus dalam bentuk yang sama namun menjadi berbeda ketika sesuatu itu menimpa pada seseorang. Yaitu suatu cobaan yang menimpa terhadap seseorang. Cobaan itu bisa dinamakan sebagai ujian jika menimpa kepada seorang muslim, dan dinamakan sebagai musibah jika menimpa kepada orang kafir.

Apa bedanya, bukankah sesuatunya sama? Jelas beda, perbedaan itu:

1. Cobaan yang menimpa seorang muslim adalah semata-mata sebagai ujian untuk proses kenaikkan derajatnya. Seperti halnya seorang siswa diberi ujian ketika akan kenaikkan kelas.

2. Cobaan yang menimpa orang kafir adalah sebuah musibah sebagai bentuk hukuman atau akibat dari apa yang diperbuatnya berupa tidak iman/ kekafirannya. Seperti halnya seorang siswa yang dihukum menulis satu lembar buku full akibat dari kenakalannya.

Cobaan Dalam Hidup Itu Pasti Terjadi

Ada sebuah nasehat bijak dari Syaikh Abu Abbas Al Mursi kepada muridnya Syaikh Ibnu Atha’illah As Sakandary. Suatu ketika beliau syaikh Ibnu Atha’illah diberi wejangan dari Syaikh Abu Abbas Al Mursi, isi wejangan itu adalah:

“Di dunia ini hanya ada 4 perkara, yaitu Ta’at, Ma’shiyat, Ni’mat dan Musibah (cobaan). Maka jika kamu sedang dalam keadaan taat, jangan lah merasa sombong, sebab sejatinya ketaatan itu adalah anugerah yang diberikan tuhan kepadamu, maka merasa lah bahwa taat itu adalah anugerah dari Tuhan, bukan dari hasil upaya diri sendiri.

Dan jika kamu dalam keadaan ma’shiyat, maka beristighfarlah meminta ampun kepada Allah. Kemudian jika kamu dalam keadaan mendapat ni’mat maka bersyukurlah. Dan yang terakhir apabila kamu mendapat musibah/cobaan maka bersabarlah”.

Keempat-empatnya akan berbuah kebaikan jika ditanggapi dengan benar. Sebaliknya, keempat-empatnya tidak berbuah apa-apa, atau justru hanya mendapat keburukan jika tidak ditanggapi dengan benar. Maka alangkah baiknya mulai dari sekarang kita mempersiapkan diri untuk menyikapi ke empat hal tersebut agar kita mendapat limpahan kebaikan, karena ke empat hal itu pasti akan terjadi pada diri kita, cepat atau lambat.

Cobaan Sebagai Ujian untuk Kenaikkan Derajat Seseorang

Cobaan adalah sebagai bentuk ujian untuk kenaikkan derajat seseorang. Sebagaimana kesabaran keluarga Yasir atas pedihnya siksaan dari orang-orang musyrik Qurays, sehingga keluarga Yasir sampai pada derajat “Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sungguh kalian telah dijanjikan surga”.

Sebagaimana kesabaran sahabat Bilal bin Rabah atas siksaan dari Umayyah bin Khalaf, sehingga beliau mendapat gelar ” Bilal penghulu kita”.

Sebagaimana kesabaran Nabi Yusuf a.s ketika digoda Siti Zulaikhah dan kesabarannya saat dipenjara, sehingga beliau mendapat julukan ” Wahai yang terpercaya”. (QS. Yusuf:46)

Sebagaimana kesabaran sahabat Umar bin Khatab ketika merasakan pahit getirnya kebenaran & keadilan, sehingga tangannya terbentang menyentuh bumi dengan kilauan perhiasan”.

Dan sebagaimana kesabaran yang dirasakan oleh Umar bin Abdul Aziz merasakan pahit getirnya kebenaran & keadilan, sehingga beliau diakui sebagai Khulafau Rasyidin umat Islam yang ke-5.

Cobaan Dapat Menggugurkan Dosa

dalil tentang sholat
madinatuliman.com

Rasulullah bersabda: ” Barangsiapa dikehendaki baik baginya oleh Allah, maka dia akan diuji. (HR. Bukhari), “Aapabila Allah mencitai hambanya maka hamba itu akan diuji agar Allah mendengar permohonannya (menunjukkan kerendahan dirinya). (HR. Al-Baihaqi)

Rasulullah juga bersabda: ” Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari).

Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa. (HR. Bukhari).